Kamis, 18 September 2014

Kyan : Chapter 1

Kyandra Aqila Sakhi....anakku yang pada hari ini berusia 2 tahun 7 bulan. Subhanallah....merasakan menjadi orang tua selama itu adalah hal yang sangat menakjubkan. Setiap hari diriku selalu diajari bagaimana mengontrol emosi, baik itu senang, marah, sedih. Setiap hari juga selalu ada kejutan yang akan membuatku mengucap "Subhanallah...". Aku mempelajari dunia PAUD sampai ke jenjang master tapi selalu ada saja yang membuatku merasa jadi orang bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang "anak-anak". Aku banyak belajar, dan aku rasa tidak ada sekolah mana pun yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang ibu dan sahabat yang baik untuk anaknya. Kyan mengajarkan banyak hal, yang paling sulit aku pelajari adalah bagaimana menjadi perfect role model buat Kyan. Aku berusaha mensetting lingkungan yang sehat untuk jasmani dan rohaninya. Lingkungan keluarga masih memungkinkan tetapi diluar sana aku tidak memiliki kendali, maka itu aku harus menyiapkan Kyan agar mampu survive. Seperti kemarin, Kyan minta aku main ke sekolah sepupunya. Disana Kyan minum susu kotak, ketika Kyan mo buang kotak susunya, Kyan sibuk mencari tempat sampah, padahal ibu-ibu didekatnya menyuruh Kyan buang kotak susu di sembarang tempat. Tapi Kyan tidak mau, sampai akhirnya ketemu tempat sampah dan dibuanglah kotak susu itu. Aku cuma senyam-senyum melihat tingkahnya Kyan. Subhanallah....selama ini yang aku biasakan di rumah untuk membuang sampah pada tempatnya sudah melekat. Alhamdulillah....Kyan juga sudah terbiasa dengan kata "terima kasih", "sama-sama", "silahkan", "permisi", "Assalamualaikum", "Wa alaikum salam" dan "Alfa" (karena rumah kami deket dg mini market jadi kalau mau jajan yang disebut nama minimarketnya).
Bahkan ketika di mini market pun banyak hal yang tak terduga bisa terjadi. Seperti hari itu, ketika Kyan minta dibelikan es krim. Sebelum ke alfa kita sudah membuat kesepakatan kalau hanya es krim aja yang akan dibeli. Tetapi setelah masuk sana, banyak negosiasi yang terjadi karena selain es krim Kyan juga minta dibelikan makanan lainnya. Sulit sekali bertahan dengan kesepakatan awal, karena Kyan negosiasinya dengan sedikit rengekan. Setelah cukup alot juga, akhirnya Kyan pun kembali pada kesepakatan awal. Hanya membeli es krim. Masalahnya, kita lupa menyepakati es krim apa yang akan dibeli. Kyan ambil es krim yang harganya ....lumayan. Kalau dihitung-hitung, harga makanan yang dia ambil masih jauh lebih murah dibandingkan es krim yang Kyan ambil. Huuuh...tapi setidaknya Kyan belajar mematuhi kesepakatan yang dibuat bersama.

1 komentar: